Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Cegah Banjir Dan Kekeringan, Warga Pati Diajak Bikin Lubang Biopori

Banjir besar yang terjadi di Pati, salah satu penyebabnya, karena kurangnya daerah resapan air. Salah satu solusi pencegahannya, dapat dilakukan dengan memperbanyak lubang-lubang biopori atau lubang resapan buatan. 

Lubang biopori merupakan methode alternatif untuk meningkatkan daya resap air hujan ke dalam tanah. Untuk itu, masyarakat Kabupaten Pati harus memulai pembuatan lubang biopori, di sekitar lingkungan rumahnya. Sebab terbilang sederhana,  tapi fungsi lubang biopori banyak manfaatnya. 

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Suprapto, SH. MM, kini memulai menggerakan ajakan pembuatan lubang biopori kepada masyarakat di Pati.  Ternyata ajakan tersebut, mendapat respon dari Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI). Organisasi para pensiunan PNS itu, memintanya, untuk melatih penanggulangan bencana banjir dan kekeringan dengan pemanfaatan lubang biopori.

“Selama ini kita kan enggak tahu. Ternyata dari proses itu. Makanya kita galakkan pembuatan biopori di Kabupaten Pati. Seandainya setiap rumah membuat biopori yang jumlahnya mencapai jutaan. Insya Allah air akan berada (duduk manis) pada tempatnya.  Sehingga air tidak ngamuk (berakibat banjir), tapi kalau ditempatkan akan menjauhkan dari banjir,” katanya.

Menurut Suprapto, SH. MM, berdasarkan penelitian, selain mempercepat penyerapan air di musim penghujan, untuk persediaan saat  musim kemarau, sehingga tidak terjadi kekeringan, biopori juga bermanfaat  sebagai tempat pembuatan kompos, serta memproses air hujan menjadi air bersih berbentuk mineral.

Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Pati, Suprapto SH. MM mengajak masyarakat Kabupaten Pati untuk membuat biopori di sekitar halaman rumahnya, sebagai sistem peresapan air pada saat musim penghujan, untuk mengantisipasi banjir.

“Saya sarankan kepada masyarakat luas di Kabupaten Pati dengan adanya banjir 2014 lalu, sangat luar biasa terpanggil hatinya. Ayo … bareng-bareng wong Pati gawea biopori manfaate gedhe (bersama membuat biopori yang besar manfaatnyai,” kata Suprapto.

Sementara pelatihan pembuatan lubang biopori kepada PWRI, merupakan ide atau gagasan Suprapto, SH. MM secara pribadi sebagai Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Pati, dalam menerapkan UU No. 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana. Terutama pasal 27 yang mengamanatkan setiap orang diwajibkan melakukan penanggulangan bencana. Bentuk penanggulangan itu, dengan memperbanyak pembuatan lubang biopori.

Bagi masyarakat yang ingin belajar teknik pembuatan biopori dapat menghubungi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, cq Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Suprapto, SH. MM.

sumber berita: pasfmpati.com

0 Komentar

    Tambah Komentar