Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Ditarget 77% Tingkat Partisipasi Pemilu, KPU Garap pemilih Perempuan

Tingkat partisipasi perempuan pada Pemilu, baik Pilpres, Pilleg maupun Pilkada, masih cukup tinggi. Sehingga KPU melirik perempuan dalam sosialisasi untuk meningkatkan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada Pati 2017 mendatang.
Dari segi pemilih, jumlah perempuan di Kabupaten Pati perempuan lebih banyak ketimbang pria. Termasuk tingkat kehadiran ke TPS menggunakan hak politiknya. Terakhir tingkat partisipasi perempuan pada Pilkada Pati 2012 lalu, mencapai 66,6 %.

Usai Sosialisasi Pilkada Pati 2017 kepada pemilih perempuan, di aula KPU Pati, Selasa siang (18/10), Komisioner KPU Kabupaten Pati, Umi Nadliroh mengatakan, pihaknya saat ini memang menggencarkan sosialisasi, agar tingkat partisipasi pemilih perempuan di Pati bisa terpenuhi.
“Sehingga potensi ini yang kita harapkan dari sosialisasi ini mereka menginformasikan kepada yang lain. Harapanya pada hari pemungutan, tingkat partisipasi meningkat, sesuai yang ditargetkan KPU RI, sekitar 77%,” tuturnya.
Hal senada juga diungkapkan Ketua Badan Penjaminan Mutu STAI Pati, Aida Husna. Menurut Aida Husna, sosialisasi kepada pemilih perempuan memang perlu ditingkatkan, untuk membangun kesadaran politik. Tidak hanya mengetahui hak-hak politiknya saja, tapi perempuan harus ikut berpartisipasi dalam kegiatan politik. Termasuk peran sertanya meningkatkan partisipasi pemilih. Baik dari kaum perempuan maupun masyarakat secara umum.
“Untuk kegiatan pemilu sebagai pemilih, perempuan di Pati sudah cukup bagus. Tapi untuk peran serta aktif di politik, menurut saya masih rendah. Jadi regulasi, kegiatan publik yang responsif gender ini akhirnya ya, kurang memperhatikan kaum perempuan. Upayanya tentunya dengan pendidikan politik, mungkin bisa lewat ormas, organisasi perempuan, atau di Perguruan Tinggi juga kita galakkan,” terangnya.
Menyinggung fenomena klasik golput, Ketua Badan Penjaminan Mutu STAI Pati, Aida Husna menjelaskan, hal tersebut merupakan bentuk apriori kekecewaan masyarakat. Hanya saja sikap parpol yang mengelompok yang kemudian mencalonkan pasangan tunggal, sangat disayangkan.
Diakhir sosialisasi Pilkada Pati 2017 kepada Pemilih Perempuan, KPU Kabupaten Pati motivasi perwakilan organisasi perempuan menuliskan jargon keseriusan perempuan untuk tolak politik ‘La Wik La Obos’.
sumber berita dan gambar: pasfmpati
 

0 Komentar

    Tambah Komentar