Pengalihan pemakaian bright gas 5,5 kg tersebut, kata Bupati Pati, Haryanto, untuk mengurangi dan mengantisipasi kekurangan LPG di pasaran, yang sering dikeluhkan masyarakat. Menurut General Manager Pertamina Unit Pemasaran IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Kusnendar, pengalihan pemakaian Bright Gas tersebut, untuk mengurangi pengguna LPG bersubsidi. Salah satu upayanya, mendorong PNS sebagai role model bagi masyarakat.
“Tapi paling tidak dengan stimulan 50 tabung ini, bisa gethok tular kepada yang lainnya. Yang kita, akan memperbanyak stok 5,5 Kg. Seperti beberapa outlet, misalkan di minimarket-minimarket itu saat ini masih banyak yang 3 Kg ya, nanti disitu 3Kg plus 5,5 Kg. Di pangkalan-pangkalan yang semula 3 Kg, kita himbau untuk memasarkan juga LPG isi 5,5 Kg. Ketika kita mau tukar stok sudah ada,” tuturnya. Diawal peralihan ini, di Kabupaten Pati, stock bright gas 5,5Kg hingga Oktober ini, sudah mencapai 2.500an tabung. Sedang total Jawa Tengah, untuk tabung bright gas isi 5,5 Kg, Pertamina Unit Pemasaran IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, menyediakan 54 ton.
sumber berita: pasfmpati.com
sumber gambar: Aberita.com
0 Komentar