Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik. Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa

Bonggol Gedebog Dijadikan Keripik? Di Tlogowungu Pati Laris Manis

Tak pernah ada yang menyangka bonggol gedebog (pohon pisang) bisa diolah menjadi sumber makanan yang modern. Bonggol yang oleh sebagian orang dibiarkan membusuk, setelah pisangnya dipanen, oleh ibu-ibu di Desa Gunungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, ini bisa diolah menjadi berbagai makanan dan camilan.

Salah satu camilan olahan ibu-ibu yang tergabung dalam Perkumpulan Wanita Sejahtera (PWS) ini adalah keripik bonggol pisang. Bonggol pisang disulap menjadi keripik, camilan dengan rasa gurih dan unik.

Camilan ini pun tengah laris manis. Satu bungkus keripik bonggol pisang dijual dengan harga dari Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu.

Ide itu bermula, ketika sejumlah anggota PWS melihat banyak pohon tetangga yang ditebang dan dibiarkan membusuk, usai dipanen buahnya. Padahal, bonggol pisang memiliki potensi yang bagus untuk dijadikan sebagai salah satu sumber pangan.

“Dari pemikiran itu, kami mencoba untuk membuat keripik. Ternyata rasanya enak. Kami kemudian berpikir untuk menjualnya,” ujar Ketua PWS, Puji Astuti, Sabtu (21/1/2017).

Tak sekadar dijual, keripik olahannya dikemas dengan kemasan yang menarik. Bahkan, dia sudah mendapatkan izin pangan industri rumah tangga (P-IRT) dengan nomor 20633180220416-21. Hasil olahannya pun semakin digemari pembeli, karena tidak menggunakan bahan pengawet sehingga aman dikonsumsi.

Selama ini, keripik bonggol pisang dipasarkan di wilayah Kabupaten Pati. Pembeli yang tidak tahu, biasanya dikira keripik tempe karena bentuknya yang mirip. Namun, setelah membaca kemasannya, pembeli akan antusias membelinya.

“Beberapa pembeli yang tidak tahu akan mengira itu keripik tempe. Namun, setelah dijelaskan atau membaca kemasan, pembeli langsung antusias membeli karena masih jarang ditemukan di Pati,” tuturnya.

 

sumber berita  :http://www.koranmuria.com

0 Komentar

    Tambah Komentar