Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik. Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa

Alokasi Panen di Pati 25 Ribu Ha

PATI – Alokasi panen padi petani pada musim tanam (MT) I di Kabupaten Pati tidak kurang dari 25 ribu hektare. Adapun 50 ribu hektare lebih baru bisa dipanen akhir bulan ini atau awal Maret mendatang. Bila wilayah Pati selatan, khususnya areal persawahan di pinggir Kali Juwana tidak tergenang, hasil panen bahkan bisa maksimal.

Padahal saat ini area tanaman padi yang tergenang tersebar di Kecamatan Sukolilo, Kayen, Gabus, Jakenan, Margorejo, dan sebagian Kecamatan Pati Kota. Sebagaimana diungkapkan Kepala Desa (Kades) Banjarsari, Kecamatan Gabus, Pati, Edi Margiono, bila Kali Juwana meluap, yang paling parah tergenang adalah wilayah Kecamatan Gabus.

‘’Genangan terjadi mulai Desa Kosekan ke timur, Tanjang, Babalan, Banjarsari hingga Mintobasuki.’’ Beruntung petani warganya sebagian besar bisa panen lebih awal, tapi khusus di Dukuh Biteng saat ini lagi banjir, baik di area persawahan maupun lingkungan.

Sebanyak 19 rumah warga tergenang air dengan ketinggian 40 cm dan di halaman setinggi 60 cm. Selain itu, 55 hektare tanaman padi siap panen masih terendam sehingga pihaknya harus mendorong warga untuk memanen tanaman padinya. ‘’Kami meminjam perahu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah.’’ Kendati demikian hasilnya tidak maksimal karena padi yang dipanen berada di genangan.

Bila gabah harus diusung dengan perahu, tentu menghabiskan waktu dan tenaga. Pihaknya menyiasati dengan menaruh padi yang sudah diikat di atas terpal plastik, lalu menariknya ke daratan. Akan tetapi kesulitan kembali muncul karena saat padi berhasil dirontokkan menjadi gabah, hujan terus mengguyur. Padahal petani tidak punya tempat penjemuran.

‘’Dalam usim tanam I petani mengalami kerugian cukup besar, ditaksir Rp 570 juta.’’ Diminta tanggapannya, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pati, Muhtar Effendi mengatakan, pihaknya terus berupaya mencari jalan keluar, utamanya mendorong mitra kerja Bulog membantu menyerap hasil panen petani yang lahannya di pinggir Kali Juwana.

Tidak hanya itu, pihaknya juga mengajak TNI yang selama ini sudah membantu petani dengan terjun langsung ke sawah untuk ikut memanen padi agar tidak terlalu lama terendam air. Cara itu terbukti bisa membantu petani.

Dikatakan, kondisi para petani yang seharusnya siap panen justru terancam terpuruk karena faktor alam. ‘’Mudah-mudahan cuaca tidak terlalu ekstrem sehingga air Kali Juwana tidak kembali meluap.

sumber berita: suaramerdeka.com

sumber gambar: rumahdijual.com

0 Komentar

    Tambah Komentar