Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Banjir Rendam 41 Desa di Pati

Cuaca yang belum juga membaik menyebabkan wilayah yang dilanda banjir di Kabupaten Pati kian meluas. Hingga Minggu ( 12/2) petang, banjir menggenangi 41 desa di tujuh kecamatan.

Genangan itu menenggelamkan 2.061,5 hektare lahan pertanian, 85 hektare dan 55 petak tambak ikan, serta tiga gedung sekolah . Sebanyak 1.825 rumah juga tergenang sehingga 44 keluarga harus mengungsi.

Data dari Kodim 0718 Pati menyebutkan, dampak banjir yang disebabkan oleh meluapnya sejumlah sungai cukup besar . Daerah terdampak adalah tujuh desa di Kecamatan Pati, dan delapan desa di Kecamatan Juwana.

Gabus dan Juwana
Selain itu, lima desa di Kecamatan Kayen, tiga desa di Kecamatan Jakenan, lima desa di Kecamatan Dukuhseti dan 12 Desa di Kecamatan Gabus.

Dari tujuh desa di kecamatan itu, Kecamatan Gabus dan Juwana terkena dampak cukup besar. Di Kecamatan Gabus, setidak-tidaknya 12 desa terendam banjir dengan kedalaman 40-90 cm. Bahkan di dalam 553 rumah di kecamatan itu tergenang air 20-45  cm. Hanya warga memilih tidak mengungsi lantaran lantaran berharap masih bisa menyelamatkan padi mereka. Sementra itu di Kecamatan Juwana setidak-tidaknya delapan desa dengan total 1.056 rumah terendam .

Bahkan 14 keluaga sudah mengungsi. Genangan juga merendam tiga gedung sekolah .

" Kami sudah memerintah anggota untuk membantu masyarakat. Kami juga akan membangun posko bencana , berkoordinasi dengan pihak terkait dan sukarelawan, "kata Dandim Pati ( Letkol Inf. Andri Amijaya ), kemarin.

Selain menyulitkan akses masyarkat, banjir dikhawatirkan mengganggu kelancaran pelaksanaan pemungutan  suara terkait pilkada Pati, Ratu (15/2). Kendala itu termasuk dlam menentukan lokasi TPS yang aman dari banjir.

"Lokasi TPS yang sudah kami rencanakan, kebanjiran. Saat ini kami mencari lokasi lain yang aman dari banjir", kata Sekretaris Desa (Sekdes) Minto Basuki, Siman kemarin.

Kepala Desa Doropayung Kecamatan Juwana, Sugeng Legiyanto juga mengutarakan hal senada bahwa banjir menjadi salah satu kendala. Saat ini pihaknya tengah menyiapkan lokasi pengganti TPS yang kebanjiran.

Sementara itu, Kepala Desa Banjarsari, Edi Margiono berharap Bulog membantu logistik dan penyerapan gabah petani yang sawahnya kebanjiran .

" Kami berharap toleransi Bulog, dalam arti lembaga itu tidak menerapkan standar yang biasa terkait penyerapan gabah petani yang lahanya kebanjiran".

 

sumber berita    : suara muria, senin,13 Pebruari 2017

photo/gambar    : mintobasuki.wordpress.com

0 Komentar

    Tambah Komentar