Bidang Kebersihan dan Pertanaman Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang ( DPU-TR) Kabupaen Pati, Agus Sudarmono, sudah dipastikan dalam kondisi aman. Akan tetapi timbunan sampah dari permukaan 0 ke atas itulah yang posisinya sangat rawan.
Apalagi, pada saat musim hujan, dengan timbunan sampah yang menggunung cukup tinggi, harus dipasang timbunan penahan yang ditutup tanah uruk.
Sistemnya ,per lapis dengan model terasering, sehingga lapisan semakin ke atas ukurannya harus lebih kecil, "Tiap-tiap lapis harus diberi penutup tanah uruk, sehingga tidak mudah memunculkan ancaman terjadinya runtuh maupun ambles, "ujarnya.
Berkait hal tersebut, katanya lagi, jika terjadi penurunan adalah secara alami dan bisa dipastikan secara bersamaan. Terjadinya penurunan pada satu sisi, setelah lama kemudian berikutnya baru terjadi penurunan di sisi lain bisa dihindari karena konstruksi dasar penimbunan tiap-tiap lapis terlebih dahulu dipadatkan secara maksimal.
Menjadi kajian
Sebenarnya pola penanganan seperti itu yang selama ini menarik dan menjadi kajian setiap daerah lain melakukan kunjungan ke TPA Sukoharjo dalam kegiatan studi banding. Sebab, sampah yang dibuang dari kota tersebut meskipun tumpukannya menggunung bisa dipastikan tidak berserakan ke mana-mana, sehingga lingkungannya tidak kumuh.
Karena itu, kawasan lingkungan TPA Sukoharjo justru menjadi objek kunjungan warga yang hendak bersantai bersama keluarga, baik pada hari-hari biasa maupun hari libur. Akan tetapi yang kurang jika kunjungan warga cukup banyak, adalah penyediaan fasilitas tempat untuk bermain anak-anak.
Jika ada pihak ketiga maupun yang berkompeten mengelola kawasan TPA agar menjadi tempat kunjungan wisata lokal,hal iitu justru sangat tepat. Areal kawasannya masih cukup luas, terutama yang ke sisi selatan sehingga beberapa seniman di Pati sudah lama menggagas untuk membuat arena bermain bagi anak-anak.
Medianya, adalah dalam terowongan yang diwujudkan dalam bentuk perut patung naga raksasa. Lokasi tepatnya berada di atas aluran air, sepanjang hampir 200 meter membentang dari utara ke selatan.
" Untuk agian kepala naga di sisi utara, dan ekornya di selaan tepat di bibir kedung yang ada, tapi pembiayaanya tentu pemerintah kabupaten yang nanggung, , "kata Agus Sudarmono.
sumber berita : Suara Merdeka (Suara Muria, Senin, 6 Maret 2017)
photo/gambar : https://isroi.com/2014/01/
0 Komentar