Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Perlu Waspada Saat Melintas di Alun-alun Tayu


TIDAK NYAMAN : Salah seorang pengendara sepeda motor yang mengeluh saat melintas di alun-alun Tayu, kemarin

TAYU – Alun-alun Tayu merupakan tempat favorit bagi warga sekitar maupun luar daerah, yang ingin melepas lelah ataupun refreshing. Setiap malam, alun-alun Tayu selalu ramai dipadati oleh pedagang dan pengunjung. Namun, keramaian di alun-alun Tayu, tidak di imbangi dengan pembangunan infrastruktur yang mumpuni.

Salah satunya adalah infrastruktur jalan yang masih buruk. Di sekitar alun-alun Tayu, terdapat lebih dari 20 titik lubang yang setiap harinya mengguncang roda kendaraan yang sedang melintas. Tidak hanya itu, beberapa tambalan aspal yang tidak rata, juga mengganggu kenyamanan pengendara.

Beberapa pengendara mulai kesal dengan sikap pemerintah yang tidak segera menangani hal tersebut. Mereka menilai, pemerintah kurang peduli dengan tanggung jawabnya. Terutama, pihak Bina Marga Provinsi Jateng yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan jalan tersebut.

Padahal, berdasarkan penuturan dari Rudi Widiatmanto, Kepala Balai Pelaksana Teknis (BPT) Bina Marga Jateng wilayah Pati, belum lama ini, anggaran perbaikan untuk jalan raya Pati-Tayu mencapai Rp 3,7 miliar.

Namun, kenyataan yang ada di lapangan sungguh tidak sesuai dengan yang di gembar-gemborkan. Beberapa pengguna jalan, sempat mengkritik kerusakan jalan di alun-alun Tayu. “Jika memang ada dananya, kenapa tidak segera diperbaiki. Seandainya alun-alun Tayu memiliki jalan yang halus nanti kan kita bisa merasa lebih nyaman ketika melintas,” ungkap Suparno, warga setempat.

Menurut Suparno, seharusnya pemerintah malu jika infrastruktur di wilayahnya banyak yang rusak. “Kalau ada orang dari luar daerah yang melintas, pasti mereka mengira pemerintahnya nggak mampu perbaiki jalan”,terangnya.

Dani, seorang pengendara motor juga ikut berkomentar. Ia menilai, jalan di alun-alun Tayu sangat mengocok perut. Sebab, setiap ia melintasi alun-alun Tayu, motornya selalu tergoncang bak kuda liar. “Setiap saya mengantarkan anak ke sekolah, ban motor saya pasti selalu tergoncang. Lubangnya di sini lumayan banyak, ditambah dengan tambalan-tambalan yang tidak rata. Padahal, jalan ini fungsinya sangat penting sebagai jalur penghubung Tayu dengan Dukuhseti dan Cluwak,” katanya. (HP/FN/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar