Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Sanggar Ini Tawarkan Pelatihan Melukis Gratis

BERLATIH : Salah satu murid Soemaryo Hadi, sedang belajar melukis.

 

TAYU – Untuk mengikuti kursus melukis, tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Apalagi, sekarang jumlah seniman lukis semakin langka. Namun, di Tayu ada satu tempat yang bisa kita gunakan untuk belajar melukis secara gratis.

Bertempat di Desa Tayu Wetan RT02/RW3, Train Art Studio berdiri untuk merangkul siapa saja yang ingin mendalami seni lukis. Didirikan oleh Soemaryo Hadi, di rumah dinas bekas Kepala Stasiun Tayu ini, puluhan orang dari berbagai daerah menimba ilmu seni lukis.

Di dinding-dinding tempat ini, banyak terpajang aneka jenis lukisan, mulai dari yang bertema alam, realita kehidupan, serta abstrak, semuanya ada di sini. Setiap malam minggu, tempat ini selalu ramai didatangi oleh orang-orang yang ingin belajar melukis.

Soemaryo Hadi, yang merupakan guru di sanggar ini mengatakan, ia bersedia mengajarkan seluruh seni lukis kepada siapa saja yang ingin belajar secara serius. Mulai dari tehnik dasar melukis hingga tehnik melukis secara profesional akan ia ajarkan di sini.

“Bagi yang mau belajar disini, sama sekali tidak dikenakan biaya, alias gratis. Tapi saya berharap agar setelah menjadi pelukis yang handal, mantan murid saya bisa menularkan ilmu lukisnya secara gratis kepada orang lain yang membutuhkan,” ungkapnya.

Soemaryo Hadi berharap sanggar lukisnya tersebut bisa bermanfaat untuk orang lain. Pria berusia 58 tahun ini, tak kenal lelah untuk terus membagikan ilmunya kepada orang lain.

Yanto, salah satu muridnya mengaku sangat senang belajar di sanggar ini. Sepulang bekerja, Yanto selalu mampir ke sanggar ini untuk menimba ilmu seputar seni lukis. “Disini, saya telah belajar banyak hal tentang seni.

Hasil karya lukis yang berasal dari sanggar Train Art Studio, kini sudah dipasarkan hingga ke berbagai daerah, diantaranya mulai dari Pati, Kudus, Jepara, hingga Jakarta. “Pemesan lukisan biasanya berasal dari kalangan menengah keatas. Mereka membeli lukisan kami mulai dari Rp 800 ribu hingga jutaan rupiah,” ungkap Yanto.

Selain dipasarkan ke beragai daerah, lukisan-lukisan dari Train Art Studio juga sering dipamerkan di berbagai event di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Blitar dan beberapa kota besar lainnya. “Kami akan terus belajar untuk meningkatkan kualitas lukisan di sanggar ini. Nilai estetika akan terus kami kembangkan guna melayani permintaan pasar,” kata Soemaryo Hadi. (HP/FN/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar