Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Mengenal Kapolsek Samadi yang Bercita-cita Jadi Guru


Kapolsek Pucakwangi Sumadi, SH
 
 

PUCAKWANGI - Berawal dari kegagalannya menjadi seorang guru justru menghantarkan Sumadi menjadi polisi. Karena tak lulus saat mendaftar sebagai guru olahraga, ia pun mendaftar menjadi anggota kepolisian.

“Sebenarnya saya lebih suka menjadi guru olahraga tetapi karena tidak diterima. Jadi saya mendaftar sebagai polisi,” kenang pria kelahiran 02 April 1962 tersebut.

Meski bukan cita-citanya sejak kecil, namun karirnya di Korps Kepolisian RI berjalan mulus. Hal ini dapat dilihat dari sejumlah prestasinya yang dipindahtugaskan menjadi kepala kepolisian sektor di sejumlah kecamatan di Kabupaten Pati.

“Tugas awal kami menjadi kapolsek berawal pada tahun 1999-2001 yaitu menjadi Kapolsek Juwana, kemudian pada 2003-2004 menjadi Kapolsek Tayu, pada tahun 2005-2007 menjadi Kapolsek Kayen, tahun 2007-2010 menjadi Kapolsek Sukolilo dan tahun 2010-2014 menjadi Kapolsek Margoyoso. Dan mulai tahun 2014 sampai sekarang kami bertugas di Pucakwangi sebagai kapolsek,” ungkapnya.

Berbekal cita-citanya menjadi seorang pendidik, meski kini ia bertugas di bagian kriminal, sikap mengayomi tetap  ia terapkan. Ia biasa memberi pesan kepada para pelaku kejahatan yang ia tangani agar bertaubat dan menjadi orang berguna.

“Pernah suatu saat ketika kami memukuli penjahat karena berusaha lari saat akan ditangkap. Namun, setelah keluar dari lembaga pemasyarakatan orang tersebut memeluk kaki saya dan berterima kasih karena pernah saya nasehati,” kenangnya. (HP/HP/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar