Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik. Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa

Embung Jrahi Bantu Pengairan Petani


BAHAGIA : Beberapa petani Desa Jrahi sedang mengolah sawahnya yang berlimpah air kemarin.
 

GUNUNGWUNGKAL – Beberapa tahun yang lalu, sawah di wilayah Desa Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, sering mengalami kekeringan ketika musim kemarau. Hal tersebut dikarenakan sumber mata air di desa tersebut cukup dalam. Namun semenjak adanya embung di desa ini, para petani menjadi sangat terbantu.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kuntani, staf keuangan Desa Jrahi. Ia mengatakan, sawah di pegunungan sangatlah rawan mengalami kekeringan ketika musim kemarau. ”Untungnya sekarang sudah ada embung yang dibuatkan oleh Pemkab Pati. Setiap harinya embung tersebut mampu mengairi puluhan hektar sawah milik petani di desa ini,” katanya kemarin.

Menurutnya, wilayah pegunungan sangatlah memerlukan embung. Terlebih, permukaan tanah pegunungan yang relatif miring, membuat air di area persawahan menjadi cepat surut. ”Saya kira desa-desa lain di wilayah pegunungan juga rawan mengalami kekeringan,” bebernya.

Kuntani berharap, embung di Desa Jrahi bisa tetap terawat sehingga sawah-sawah di sekitarnya akan tetap subur di segala musim. Sebab, embung tersebut telah berperan sangat penting dalam meningkatkan produktifitas lahan pertanian.

”Jika warga desa mau merawatnya, tentu manfaat yang didapat juga sangat besar. Karena sejauh ini, seluruh lahan pertanian baik kopi, padi, jagung dan lain-lainnya bisa tumbuh subur semenjak adanya embung ini,” ucapnya.

Zaenuri, salah satu petani di Desa Jrahi membenarkan hal tersebut. Menurutnya, keberadaan embung di desanya bagaikan sebuah berkah. ”Karena disini tidak mungkin bisa menyedot air pakai mesin. Sumber mata airnya sangat dalam, karena ini wilayah pegunungan. Embung di Jrahi sangatlah penting bagi kami,” tuturnya.

Ia menceritakan, dulu sebelum adanya embung, dirinya sering mengalami gagal panen ketika musim kemarau. ”Pernah saya mengambil air dari Desa Bancak menggunakan jerigen, demi mengairi sawah, karena ketika itu belum ada embung. Tapi sekarang permasalahan tersebut sudah teratasi,” pungkasnya. (HP/HP/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar