Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Sentra Pembibitan Lele Mampu Raup Rp 25 Juta Sekali Panen


PERAWATAN : Warga sedang mengurus lele di Desa Margotuhu Kidul, Margoyoso kemarin.
 

MARGOYOSO – Banyaknya pelaku usaha pembibitan lele di Desa Margotuhu Kidul, Margoyoso, sejak lama terkenal dengan usaha pembibitan lele. Pasalnya, hampir setiap rumah di desa ini memiliki kolam untuk pembibitan.

Lebih dari 250 rumah tangga di desa ini menekuni bisnis pembibitan lele. Hal itu seperti diungkapkan Jumadi, sekretaris Desa Margotuhu Kidul yang juga menjadi salah satu pengusaha bibit lele. Sehingga tak salah jika desanya menjadi salah satu sentra benih lele di Kabupaten Pati.

”Kalau bibit lele di sini memang sudah ada sejak dulu. Tapi boomingnya baru terjadi sekitar lima tahun yang lalu, lebih tepatnya pada tahun 2012 silam. Awalnya memang peminatnya sedikit, tapi setelah ada yang sukses, warga desa jadi banyak yang meniru sehingga sekarang semakin banyak,” ungkapnya kemarin.

Jumadi menceritakan, kebanyakan para tengkulak yang memesan bibit lele dari Margotuhu Kidul adalah orang dari luar kota. Diantaranya dari Jepara, Kudus, Boyolali, Surabaya, Yogyakarta, Semarang hingga Solo.

Lebih lanjut, omzet yang diperoleh untuk sekali panen, bisa berkisar antara Rp 15 juta hingga Rp 25 juta. Dalam satu siklus, memerlukan waktu satu hingga setengah bulan. ”Mulai dari pengawinan, penetasan telur, terus di sortir sesuai dengan ukurannya. Karena saya sendiri juga menekuni usaha ini. Alhamdulilah hasilnya sangat luar biasa,” paparnya.

Jumadi menambahkan, untuk menekuni bisnis ini, memerlukan sebuah tehnik yang cukup rumit. Terutama dari segi perawatan, pemberian pakan, pemilihan indukan dan penyesuaian terhadap musim.

”Kalau tidak tahu teorinya, tentu akan kesulitan. Tapi jika mau belajar, saya mau kok memberikan ilmunya. Mulai dari cara memberi pakan yang bagus, pencegahan terhadap penyakit, pengaturan PH air dalam kolam lele, cara mengawinkan indukan lele, dan masih banyak lagi,” imbuhnya.

Menurut Jumadi, usaha pembibitan lele jauh lebih menguntungkan daripada usaha pembesaran lele. Karena sirkulasi uang bisa berputar dengan lebih cepat. ”Kalau usaha pembibitan lele, hanya perlu waktu satu setengah bulan. Sehingga hasilnya juga lebih cepat untuk didapatkan,” jelasnya.

Imam Mabruri, salah satu pengusaha pembibitan lele juga mengatakan hal senada. Semenjak ia menekuni bisnis ini, seluruh kebutuhan hidupnya mampu tercukupi. Apalagi, penghasilannya per satu setengah bulan juga bisa mencapai lebih dari Rp 20 juta. ”Bisnis ini merupakan sebuah berkah, karena jenis air di desa kami sangat cocok untuk usaha bibit lele. Karena kadar PH air di desa ini cukup tinggi,” ujarnya. (HP/HP/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar