Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Kakek Darto, Jadi Pandai Besi Tanpa Sekolah Khusus


MENEMPA : Darto (70) sedang membakar cangkul agar mudah dalam pembuatannya. 
 

JAKENAN  - Sejak puluhan tahun Darto (70), salah satu pandai besi di Desa Bangklean memulai profesinya sebagai pandai besi. Tepatnya sejak tahun 1965 silam. Ia tak sekolah khusus untuk mendapatkan keahliannya tersebut.

Awalnya, Darto ikut pamannya yang juga berprofesi sebagai pandai besi. Dari situlah ia berkeinginan untuk melakukan pekerjaan tersebut. “Setelah mempunyai ketrampilan menempa besi yang diwariskan oleh paman, saya bertekad untuk memulai usaha,” ungkap kakek 70 tahun itu.

Darto juga menuturkan, dulu ketika ia masih mudah sering membuat arit, pisau, cangkul, dan lain-lain. Tetapi seiring bertambahnya usia, Darto sudah tidak kuat lagi untuk melakukan pembuatan benda-benda tersebut.

“Saat masih muda saya juga membuat cangkul, arit, pisau, dan sebagainya. Tapi untuk saat ini saya sudah tidak kuat. Mungkin nanti untuk keberlangsungan usaha ini akan saya turun kan ke anak saya,” jelasnya.  

Menurutnya, penghasilan yang ia dapat tidak menentu tiap harinya. Semua tergantung masyarakat.

“Orang yang datang tiap hari tidak tentu dan jadi penghasilan juga tidak tentu. Untuk satu pengerjaan, saya hanya mematok harga rata-rata Rp 25.000/pekerjaan. Tarif tersebut juga tergantung pekerjaan yang harus dilakukan,” ungkapnya. (HP/HP/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar