NIKMAT: Warung makan menjual aneka masakan ramai didatangi pembeli belum lama ini.  
 

PUCAKWANGI - Masyarakat muslim sebentar lagi menyambut datangnya bulan suci Ramadan. Agar pelaksanaan ibadah tersebut berjalan hikmat, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Pucakwangi, meminta Kepolisian dan Koramil menertibkan warung yang buka pada siang hari. Terutama warung yang berada di tepi jalan.

Hal itu sebagai bentuk kerukunan dan tolerasi beragama, umat non muslim diminta menghormati umat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa.

”Dan kami juga menghimbau agar masyarakat tidak memikirkan keuntungan semata. Kalau pedagang makanan tetap buka pada siang hari saat bulan puasa, kasihan mereka yang berpuasa. Kita juga harus memikirkan etika dalam beragama, dimana perlu adanya toleransi bagi yang menjalankan ibadah,” kata Kepala KUA Pucakwangi Suratman, kemarin.

Tahun ini diperkirakan jatuhnya awal bulan Ramadan untuk dua ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah akan sama. Meski begitu, masyarakat tetap diminta menunggu pengumuman resmi dari Kementerian Agama. Biasanya untuk penetapan awal bulan Ramadan ormas Islam Muhammadiyah dan NU tidak sama. Karena metode penghitungannya berbeda.

“Meski ada perbedaan dalam metode penghitungan, kemungkinan untuk tahun ini kedua golongan tersebut akan bersamaan dalam penentuan awal bulan Ramadan. Namun masyarakat tetap dihimbau menunggu pengumuman resmi dari Kementerian Agama,” katanya kemarin.

Ia juga menghimbau kepada seluruh Muspika untuk bisa mengikuti kegiatan dzikir bersama tiap hari Jumat pada bulan Ramadan. Hal ini selain bertujuan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, juga agar Muspika semakin dekat dengan masyarakat.

”Insya Allah di hari Jumat selama bulan puasa akan dilakukan dzikir secara bergilir. Saat ini kami sudah membuat jadwalnya,” tandasnya. (HP/HP/MK)