Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik. Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa

Generasi Pembatik Kian Langka, Saatnya Ada Sekolah Jurusan Seni Batik


MEMBATIK: Pekerja wanita Desa Bakaran Wetan sedang menyelesaikan pesanannya.
 

JUWANA – Batik Bakaran merupakan batik khas asal Kabupaten Pati. Citra batik asal Juwana ini sudah mulai dikenal di berbagai wilayah di Indonesia. Namun, pekerja Batik Bakaran masih didominasi oleh generasi orang tua. Diakui beberapa pihak, jika merekrut tenaga kerja untuk membatik yang mumpuni cukup sulit.

Bukhari Wiryo Satmoko, pengrajin usaha batik warga Desa Bakaran Wetan mengakui, jika cukup sulit mencari tenaga kerja. Menurutnya, saat ini ia kesulitan mencari tenaga kerja padahal pesanannya sedang menumpuk.

”Tidak semua orang bisa membatik. Karena ini pekerjaan seni maka butuh ketelatenan. Saat ini masih cukup sulit untuk merekrut orang, padahal pesanan juga semakin banyak,” ungkapnya.

Ia mengakui, jika saat ini generasi muda masih kurang minat menjadi pembatik. Mayoritas pekerja batik tulis masih didominasi oleh karangan orang tua. ”Selain itu kebanyakan pembatik adalah perempuan. Jarang sekali laki-laki yang melirik profesi ini,” imbuhnya.

Diakui, usahanya terkendala tenaga pembatik yang sedikit. Meski, saat ini ia memiliki sekitar 70 tenaga borongan. ”Tujuh puluh orang itu bukan tenaga tetap. jadinya yang mau siapa dan ada waktu. Membatik hanya sebatas usaha sampingan bukan jadi pekerjaan tetap atau profesional. Karena hal tersebut, kita baru bisa kerjakan 300 pesanan setiap bulan,” kata Bukhari.

Beberapa tahun terakhir, ia menyebut jika Batik Bakaran sedang naik pamor. Selain dari instansi pemerintah beberapa masyarakat umum sudah mulai melirik produk asli Pati ini.

Ia mengaku, jika saat ini belum ada sekolah khusus yang mengajari tentang seni membatik. Beberapa pekerja belajar membatik dengannya, karena ia dikenal sebagai salah satu pewaris generasi pembatik asli.

”Mereka yang mau biasanya datang. Atau kadang sudah ada yang belajar di tetangga terus saya nilai. Kemudian saya mengajari dan mengembangkan apa yang menjadi kelebihan mereka,” ujarnya.

Banyak pihak berharap agar ada sekolah khusus yang mengajari tentang seni membatik di Pati. Pengajaran tentang seni membatik diharapkan mampu menarik minat generasi muda. ”Melalui pembelajaran diharapkan budaya Batik Bakaran ini tetap eksis,” pintanya. (fn/FN/MK) 

0 Komentar

    Tambah Komentar