Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik. Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa

Tulus Mengabdi Meski Tanpa Bengkok


Yusro, Sekretaris Desa Kajen.
 

BERBEDA dengan perangkat dari desa lain yang dapat menikmati hasil melimpah tanah bengkok. Di Desa Kajen, semua perangkat desanya sama sekali tidak memiliki tanah bengkok. Setiap bulannya mereka mengandalkan tunjangan dari pemerintah yang nominalnya sangat sedikit.

Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, perangkat Desa Kajen terpaksa mencari pekerjaan sampingan. Beberapa diantaranya ada yang berdagang makanan ringan, berdagang kerupuk, hingga menjadi buruh serabutan.

Walau gajinya minim, mereka tetap tulus ikhlas untuk mengabdi kepada desa. Setiap harinya mereka tak pernah telat untuk pergi ke kantor. ”Di Desa Kajen ini memang sudah sejak dari dulu perangkat desanya tidak ada yang memiliki bengkok. Tunjangan untuk kades hanya Rp 2,2 juta. Sedangkan sekretaris desa Rp 1,7 juta dan perangkat yang lain Rp 1.350.000,” ungkap Yusro, sekretaris Desa Kajen.

Dengan penghasilan seadanya, perangkat Desa Kajen tetap berjuang untuk memajukan desa. Mereka tak kenal lelah untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Bersyukur dan tawakal sudah menjadi pedoman yang mereka pegang teguh.

Mulyadi, kaur umum Desa Kajen mengungkapkan, bahwa selama ini penghasilan yang didapatkan dari desa sangatlah minim. Namun itu tidak membuatnya patah semangat. ”Gaji hanya Rp 1.350.000, paling-paling hanya cukup untuk beli rokok selama satu bulan. Padahal kebutuhan saya sangatlah banyak. Saya harus mencukupi kebutuhan rumah tangga dengan mencari pekerjaan sampingan,” katanya.

Terkadang, beberapa perangkat juga terpaksa harus gali lubang tutup lubang, untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. ”Mau bagaimana lagi, namanya juga pengabdian. Bersyukur saja lah,” tandasnya.(fn/FN/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar