Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Hari Pertama Relokasi, Bupati Yakinkan Soal Ini ke PKL

Bertepatan dengan ditutupnya Alun - Alun dengan pagar galvalum, Senin (22/4), PKL yang berada di zona merah pun direlokasi ke TPK Perhutani dan mereka juga sudah mulai diperbolehkan untuk berjualan.

Bersama dengan Wakil Bupati Pati, Sekda, Kepala Satpol PP Pati dan juga para kepala OPD, Bupati Pati Haryanto kemarin memberikan arahan kepada segenap pengunjung yang hadir di TPK Perhutani. Tak hanya dari unsur PKL, namun yang hadir juga berasal dari berbagai lapisan masyarakat.

"Guna memberi pelayanan fasilitas publik, Alun - alun akan direvitalisasi.  Bentuk perhatian dari Pemkab untuk PKL dilakukan relokasi di TPK Perhutani ini. Di sini, PKL beroperasi tidak terbatas oleh waktu, bisa buka mulai pagi, siang ataupun sore hingga pagi lagi", jelas Bupati.

Haryanto menegaskan, apabila ada isu ataupun desas - desus bahwa Pemkab tidak memperhatikan nasib PKL, itu tidaklah benar. Hal ini terbukti dengan adanya hiburan musik, campursari dan ketoprak, Senin (22/4) malam, sebagai bentuk support atau dukungan kepada para PKL yang pindah ke tempat tersebut.

"Ke depan pun sama, akan kita jadwalkan rutin panggung - panggung hiburan guna mengisi dan menghiasi TPK Perhutani ini. Tujuannya agar dapat menarik para pengunjung untuk datang", ujarnya.

Selain itu, Haryanto kembali menegaskan bahwa apabila masih ada kekurangan, keluhan terkait fasilitas, semaunya akan dipenuhi.

Oleh karena itu, lanjutnya, dengan dilakulan relokasi ini, para PKL tidak perlu merasa khawatir, sebab relokasi memang butuh waktu dan proses.

"Untuk bapak ibu semua, tidak perlu khawatir apabila nanti tidak laku dan lain - lain, sebab rezeki yang mengatur itu Allah SWT. Kita doakan agar semuanya lancar", doanya.

Usai memberi wejangan, Haryanto bersama rombongan pun berkeliling ke lapak - lapak atau tenda para PKL yang sudah mulai beroperasi. Mulai dari makanan, permainan hingga lapak sepatu dan sandal. Sebagian besar merekapun memberi tanggapan yang positif atas relokasi ini.

Setelah cukup lama berkeliling dan belanja sandal di tempat PKL, Haryanto bersama rombongan pun hanya kebagian ceriping singkong, es tebu, dan bakso, sebab rata - rata PKL yang lain telah ludes dagangannya. (fn2 /FN /MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar