Pengajian tasyakuran jamaah haji 1440 H / 2019 dilaksanakan di Pendopo Kabupaten Pati, selasa (17-9). Hadir dalam acara Bupati Haryanto, Sekretaris Daerah Suharyono, Jajaran Forkompimda, seluruh jamaah dan pengurus jamaah haji 2019 serta stakeholder yang berkaitan dengan proses pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji yang berjumlah 1500 orang.

Wakil ketua panitia jamaah haji  tahun 2019, Abdul Hamid, menyampaikan dalam laporannya bahwa jumlah seluruh jamaah haji yang berangkat baik yang riil berangkat dari Pati maupun yang berangkat mutasi ke daerah lain berjumlah 1081 jamaah dan yang pulang ke tanah air berjumlah 1076 dengan keterangan 4 orang wafat di tanah suci serta 1 orang masih dalam perawatan di rumah sakit kota Madinah. Jamaah yang berangkat dari Pati dibagi 5 kloter pemberangkatan yaitu kloter 59, 60, 61, 62 dan 96.

“Untuk jamaah haji di tanah suci yang meninggal di tanah suci mendapatkan asuransi kematian sebesar Rp. 18,6 juta sedangkan dua orang yang meninggal lebih awal asuransinya sudah ada direkening yang berkaitan  dan dua yang lainnya masih dalam proses verifikasi, " terangnya.

"Selain itu kendala yang lain yaitu dari persoalan kurangnya penyediaan fasilitas jamaah haji di tanah saci, " imbuhnya.

Dalam sambutannya, Bupati Haryanto mengucapkan terimakasih atas kehadiran jamaah, dan juga kepada panitia karena sudah memberikan peluang dan membantu para jamaah untuk bisa pulang dan bertemu dengan keluarganya.

“Oleh karena itu hari ini kita wajib bersyukur karena 1081 orang yang kemarin gagal berangkat ada dua sehingga total menjadi 1079 jamaah, ” ujar bupati.

Diketahui para jamaah tersebut  meninggal bukan karena usia melainkan karena fisik yang kurang, kurangnya istirahat dan kelelahan, sehingga sakit dan meninggal dunia. “Oleh karena itu dihimbau pada waktu berangkat sekali lagi saya selalu mengingatkan harus mengatur waktu yang lebih untuk menjaga kesehatan dan yang punya riwayat sakit harus diperhatikan, ” imbuhnya.

Tak hanya itu, untuk para jamaah haji yang sudah pulang  mendapatkan kartu haji dan juga sertifikat penghargaan . “ Pemerintah sudah mencetak sejumlah 1252 kartu dan yang lain juga akan mendapatkan kartu haji, tapi karena pengumpulan data yang sangat susah akan dicetak dan diproses ditahap selanjutnya,” jelas Bupati Haryanto.

Selain itu, Bupati Haryanto juga memaparkan manfaat dari kartu haji sendiri yaitu untuk identitas diri para jamaah.   “ Bagi Jamaah yang akan berangkat umroh dan mempunyai kartu haji akan mendapatkan diskon dari biro yang bekerjasama dengan kami, ” terang bupati.

“ Kabupaten Pati termasuk satu kabupaten atau kota di Jawa Tengah yang pertama mempunyai kartu haji, yang mana pada tanggal 25 akan disusul dari Kabupaten Banyumas, ” jelas bupati mengakhiri sambutannya.