Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang

Iptek Tiongkok Kuno yang Mengagumkan

Beberapa tempat diberi nama menurut setrika pakaian, seperti Bukit Setrika, Kota Setrika, Teras Setrika, Jalan Setrika Barat. Hal ini disebabkan karena awal dan penggunaan yang luas dari setrika pakaian tersebut. Selain ini, seri "Du Yu" jaman Dinasti Jin juga menulis: "penggiling obat, bak mandi, setrika pakaian ... adalah kebutuhan dasar rakyat." Dengan demikian, kita dapat melihat bahwa setrika pakaian merupakan salah satu peralatan domestik yang umum saat itu.


Teknik Pengeboran dan Pembubutan Ultra-tepat

5.300 tahun yang lalu, kepala bor untuk membuat lubang pada batu giok hanya setebal 0,07 milimeter. Beberapa arkeolog di Pantai Lingji dari Kabupaten Hanshan Provinsi Anhui, tempat di mana manusia Neolitikum hidup 5.300 tahun yang lalu, telah menggali sejumlah batu giok. Patung giok yang digali tingginya 7,7 cm, lebarnya 2,1 cm dan setebal 0,8 cm. Lengan dari masing-masing patung tersebut memakai enam cincin giok, sabuk yang mereka mengenakan dihiasi dengan tiga garis-garis miring. Pada bagian belakang patung, ada sebuah lubang kecil. Pengeboran lubang ini harus melalui tujuh tahap produksi. Cara pengeboran lubang itu sangatlah ilmiah. Pertama-tama sebuah lubang vertikal dengan diameter 0,07 milimeter dibor pada kedua ujungnya untuk penentuan posisi, dan kemudian melewatinya dengan pengeboran miring. Metode pengeboran ini umum dalam desain terowongan lintas-sungai modern dan konstruksi, sementara 5.000 tahun yang lalu penduduk yang kuno di Pantai Lingji telah menggunakannya. Kebijaksanaanan orang-orang kuno benar-benar di luar imajinasi kita.

Di bawah mikroskop kita dapat dengan jelas melihat inti tabung giok itu masih di dalam lubang tabung. Setelah mengukurnya, ditemukan bahwa diameter inti giok itu hanya 0,05 mm. Hal ini menunjukkan bahwa diameter maksimum tabung tersebut dengan air dan pasir tidak lebih dari 0,07 milimeter. Sulit dipercaya bahwa orang-orang dari 5.300 tahun yang lalu bisa menggunakan bor yang diameternya tidak lebih dari 0,07 milimeter untuk mengebor lubang pada batu giok tersebut.




Bukti dari alat-alat mekanis presisi tinggi

Teknik yang sempurna dari nenek moyang kita sungguh menakjubkan. Ketebalan dari beberapa seni giok adalah 7 derajat (yang tertinggi adalah 8 derajat). Tanda-tanda gosokan pada tembok adalah halus dan sejajar. Ini perlu dibor pada rotasi tinggi seperti halnya mengukir secara halus. Ini cukup membuktikan bahwa alat pemotong pada jaman itu sangatlah tajam. Mereka juga harus memiliki mesin pemutar berkecepatan tinggi. Ini sama dengan mesin bubut presisi tinggi dan perangkat mekanis serupa lainnya yang kita gunakan saat ini. Tanpa salah satu dari alat itu, ia tidak bisa memiliki efek seperti itu.

Sebuah terompet giok seukuran kuku yang digali di Pantai Lingjia tingginya 1,3 cm, 1,7 cm pada diameter atasnya, 0,09 cm pada diameter bagian bawah dan tebalnya 0,1 cm. Ada satu lubang pada pusat bagian bawahnya dan sebuah tanda gerinda pada dindingnya.

Terompet itu memiliki dua dinding. Diameter luarnya 11,2 cm dan diameter bagian dalamnya 2,9 cm. Ketebalannya adalah 0,5 cm. Untuk mengamati antara dua cincin dari lubang-dinding tersebut, kami  memperkirakan bahwa lubang itu dilubangi sebelum penggaluran dan pemotongan. Terdapat empat lubang simetris pada tepi luarnya. (Erabaru.net) (Kanzhongguo/Secret China/bud)

0 Komentar

    Tambah Komentar