Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

SMP N 3 Pati Sekolah Hijau dan Terteduh

SENIN(6 JUNI 2014)
Suara Muria-Jumat (6/6) lalu di tengah antusiasme warga menyaksikan kirab Piala Adipura Kencana, mulai dari tugu batas masuk Kota Pati, di Margorejo, dan finish di halaman Pendapa Kabupaten Pati, Bupati Haryanto menyerahkan piala dan penghargaan kepada sekolah, desa/kelurahan peraih predikat hijau dan terteduh.
Semuanya berada dalam lingkup Kota Pati yang selama proses penilaian menjadi titik pantau. Salah satu sekolah dalam Kota Pati yang meraih predikat tersebut adalah SMPN 3 di Jl. Kol. Sugiyono Pati. Selama ini, kata Kepala SMPN 3 Pati, Winarto, sekolah yang dia pimpin tidak hanya meraih predikat sebagai Sekolah Hijau dan Terteduh. Sebab, sebagai sekolah dengan wawasan Adiwiyata juga mengedepankan ramah lingkungan.
Para anak didiknya dibiasakan untuk menghargai sesama teman, dan semua guru sehingga sehari-hari tercipta keramahan melalui cara jabat tangan. Sedang untuk melaksanakan program lingkungan yang bersih, hijau dan teduh maka tiap hari siswa secara bergilir melaksanakan tugas rutin sebagai "polisi sampah".
Bersama guru pembimbing, mereka berkeliling sekolah mengecek bak sampah maupun tempat pembuangan sampah sudah berfungsi maksimal atau sebaliknya. Hal tersebut termasuk pepohonan yan menjadi penghijau atau peneduh lingkungan sekolah, sehingga predikat sebagai sekolah Adiwiyata tingkat provinsi pun pernah diraih. "Apalagi dalam upaya menciptakan sekolah bersih juga didukung dengan pengelolaan bank sampah," ujarnya.
Terpilah
Karena itu, katanya semua produk sampah dari lingkungan sekolah sebelum dibawa keluar atau ke bak penampungan, semua sudah terpilah. Sehingga sampah organik maupun yang non organik dan logam semua sudah ada tempat masing-masing antara yang harus masuk ke bank sampah dan bak penampungan.
Mengingat pihaknya sudah memegang ISO 14001 berkait dengan pemanfaatan kembali limbah cair dari lingkungan sekolah maka fasilitasi instalasi pengelolaan air limbah (IPAL//0 pun sudah tersedia. KArena itu, bekas buangan air dari kamar mandi yang tiap hari dimanfaatkan ratusan anak dan guru tidak terbuang percuma. Sebab, air limbah tersebut diolah lagi menjadi air bersih yang bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman, dan juga kolam hias yang dibangun di lingkungan sekolah. Dengan kata lain, buangan air limbah tidak ada yang terbuang percuma ke luar lingkungan sekolah, karena semua sudah tertampung dan terolah kembali dalam IPAL

0 Komentar

    Tambah Komentar