Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Gembong

Kecamatan Gembong


Satu-satunya kecamatan yang mempunyai dua waduk sekaligus, yaitu waduk Gunung Rowo dan Waduk Seloromo, secara geografis, kecamatan Gembong terdapat di lereng Gunung Muria, yang mempunyai kebun kopi yang sangat luas, yaitu terdapat di desa Jolong.

Geografi

Kecamatan Gembong terletak di lereng sebelah timur gunung Muria dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Kudus. Dari ibu kota Kabupaten Pati, berjarak 14 km ke arah barat laut.

Wilayahnya mempunyai luas 6.730 ha yang sebagian besar berupa hutan dan perkebunan. Sebagai daerah yang berada di ketinggian berkisar antara 20-900 meter dpl, kecamatan Gembong memiliki tanah berjenis Latosol.

Desa/kelurahan

Secara administratif, kecamatan Gembong merupakan kecamatan dengan jumlah desa paling sedikit di Kabupaten Pati karena hanya terdiri atas 11 desa yang terbagi dalam 85 Rukun Warga (RT) dan 276 Rukun Tetangga (RT).

Desa-desa tersebut adalah:

  1. Bageng
  2. Bermi
  3. Gembong
  4. Kedungbulus
  5. Ketanggan
  6. Klakah Kasian
  7. Plukaran
  8. Pohgading
  9. Semirejo
  10. Sitiluhur
  11. Wonosekar

Demografi

Jumlah penduduk kecamatan Gembong sebanyak 40.780 jiwa (tahun 2006) dengan komposisi 20.622 jiwa penduduk laki-laki dan 20.158 jiwa penduduk perempuan.

Sebagian besar penduduk kecamatan Gembong berprofesi sebagai petani dengan komoditas utama padi, tanaman buah (rambutan, durian, jeruk) dan tanaman keras.

Dalam bidang ekonomi, masyarakat kecamatan Gembong memiliki sebuah pasar tradisional yang terletak di pusat kota kecamatan.

Pendidikan

Dikecamatan Gembong terdapat berbagai lembaga pendidikan formal yang meliputi:

  • SD sebanyak 24 buah (semuanya SD Negeri)
  • MI sebanyak 15 buah, yaitu:
  • SMP sebanyak 3 buah, yaitu:
  • SMP Negeri 1 Gembong
  • SMP Terbuka
  • SMP Raudlatul Falah
  • MTs sebanyak 9 buah, yaitu:
  • MTs Al Ma’arif Bageng
  • MTs Khoiriyah Sitiluhur
  • MTs Manba’ul Ulum Bermi
  • MTs Mathaliul Huda Klakah Kasian
  • MTs Mujahidin Bageng
  • MTs Muwahidun Gembong
  • MTs Raudlatul Falah Sitiluhur
  • MTs Tarbiyatul Islamiyah Klakah Kasian
  • MTs Tarbiyatus Sibyan Ketanggan
  • SMA sebanyak 1 buah, yaitu: SMA Islam Raudlatul Falah Gembong
  • MA sebanyak 4 buah, yaitu:
  • MA Khoiriyah Sitiluhur
  • MA Mujahidin Bageng
  • MA Muwahidun Gembong
  • MA Nahdlatul Ulama Bageng
  • SMK sebanyak 1 buah, yaitu SMK Nahdlotul Ulama Gembong

Selain lembaga pendidikan formal juga terdapat berbagai lembaga non formal seperti TK (sebanyak10 buah), RA (sebanyak 10 buah), Pondok Pesantren dan Taman Pendidikan Quran yang tersebar hampir di setiap desa di kecamatan Batangan. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Al Ma"arif yang berdiri sejak tahun 1072.

Pariwisata

Tempat-tempat pariwisata di kecamatan Gembong antara lain:

1. Waduk Seloromo

Waduk ini dibuat oleh Belanda sekitar tahun 1930. Sekarang menjadi sumber pendapatan bagi desa Gembong. Di sekitar waduk sering digunakan sebagai tempat berkemah. Waduk ini terdapat di desa Gembong

2. Waduk Gunung Rowo


Waduk Gunung Rowo dilihat dari arah barat

Waduk Gunung Rowo terletak di desa Sitiluhur, kecamatan Gembong. Luas areal +320 Ha. Menurut catatan Kantor Dinas Permukiman dan Prasarana Daerah setempat, waduk ini dibangun semasa pemerintahan Belanda pada tahun 1928. Waduk Gunung Rowo diperkirakan mampu menampung air sekitar 5,5 juta meter kubik, sekaligus juga sebagai suplai bagi Waduk Seloromo. Dulu Waduk Gunung Rowo bersama Waduk Seloromo mampu mengairi sawah seluas sekitar 10.000 hektar, yang tersebar di wilayah Kecamatan Margorejo, Gembong, Wedarijaksa, Juwana, Tlogowungu, dan Pati.

Di sebelah atas waduk merupakan Bumi Perkemahan yang pernah digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Jambore Daerah Gerakan Pramuka Kwarda Jawa Tengah pada tahun 1992.

3. Perkebunan Kopi dan Bumi Perkemahan Jolong

Merupakan perkebunan kopi, pabrik pengolahan kopi dan Bumi Perkemahan yang terletak di lereng Gunung Muria, di desa Sitiluhur berada diketinggian 570-790 m dpl dengan suhu rata-rata berkisar antara 25 - 32 C. Obyek yang dikelola oleh PT Perkebunan Nasional IX ini dan memiliki luas lebih kurang 527 ha ini merupakan peninggalan penjajah Belanda.

Di lokasi ini kita bisa menyaksikan keindahan alam berupa beberapa air terjun kecil, sungai berbatu, jalan setapak di sisi tebing. Selain itu, tempat ini merupakan salah satu jalur pendakian untuk menuju puncak Argojembangan, satu diantara 4 puncak tertinggi di gunung Muria.

Tokoh

  • KH. Imam Shofwan
  • KH. Abdul Qahar
  • Hj. Fatimatuzzahro"

0 Komentar

    Tambah Komentar