Kabupaten Pati menjadi satu-satunya daerah yang berani menggelar reorganisasi Pengurus Asosiasi Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (AP-SPAMS). Reorganisasi AP-SPAMS yang melibatkan seluruh anggota asosiasi itu, berlangsung di aula Balai Desa Kuthoharjo Kecamatan Pati Kota, Kamis siang (29/10).
Reorganisasi kepengurusan AP-SPAMS Perdesaan “Tirta Alam Semesta” Kabupaten Pati periode 2015-2019, dengan agenda Pemilihan Ketua Asosiasi. Dalam pemilihan yang berlangsung secara tertutup, Martono Pengurus PAMSIMAS Desa Mintobasuki Kec Gabus, sebagai Ketua AP SPAMS Perdesaan terpilih.
Diwawancara saat memfasilitasi reorganisasi Pengurus AP-SPAMS, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Alam, dan Teknologi Tepat Guna pada Bapermades Pati, R. Ardhiany, S. Sos, MM mengatakan, sebelum melakukan reorganisasi dengan agenda pemilihan Ketua Asosiasi, pihaknya bersama Ketua Panitia terlebih dulu membuat konsep AD/ART. Setelah AD/ART mendapat persetujuan peserta rapat anggota itu, muncul tiga calon Ketua Asosiasi, Marsono, Ngapani dan Suharto.
“Masing-masing calon sebelum dilakukan pemungutan secara tertutup baik menyebutkan nama maupun nomor urut mereka menyampaikan visi dan misi. Sehingga para peserta dapat mengetahui program kerja para calon jika terpilih nanti. Karena kepengurusan itu dari mereka untuk mereka, sedang kami disini sebagai tim pembina hanya memfasilitasi,” kata R. Ardhiany.
Setelah Ketua Asosiasi terpilih, kata tim pembina AP-SPAMS Perdesaan “Tirta Alam Semesta”, R. Ardhiany, S.Sos, MM, tim pembina memfasilitasi membentuk tim formatur, untuk memilih pengurus-pengurus yang memiliki kemampuan.
"Sesuai tata tertib yang disetujui anggota, tim formatur terdiri dari masing-masing seorang wakil tim pembina, konsultan/fasilitator, Ketua Terpilih, serta wakil dari masing-masing are," ujar R.Ardhiany, S.Sos, MM.
Menyinggung keberadaan PAMSIMAS yang ada di Kabupaten Pati, kata Kabid Sumber Alam, dan Teknologi Tepat Guna pada Bapermades Pati, R. Ardhiany, S. Sos, MM, dari 109 desa penerima program PAMSIMAS, 18 desa berkategori rendah karena peralatannya rusak atau keterbatasan sumber mata air, kemudian kategori sedang atau mampu mencukupi dirinya sendiri 35 desa, serta kategori tinggi dalam artian mampu memfasilitasi teknis, administrasi, dan kebutuhan air di desa masing-masing 56 desa.(•)
sumber : pasfmpati.com
photo : bandung.bisnis.com
Reorganisasi kepengurusan AP-SPAMS Perdesaan “Tirta Alam Semesta” Kabupaten Pati periode 2015-2019, dengan agenda Pemilihan Ketua Asosiasi. Dalam pemilihan yang berlangsung secara tertutup, Martono Pengurus PAMSIMAS Desa Mintobasuki Kec Gabus, sebagai Ketua AP SPAMS Perdesaan terpilih.
Diwawancara saat memfasilitasi reorganisasi Pengurus AP-SPAMS, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Alam, dan Teknologi Tepat Guna pada Bapermades Pati, R. Ardhiany, S. Sos, MM mengatakan, sebelum melakukan reorganisasi dengan agenda pemilihan Ketua Asosiasi, pihaknya bersama Ketua Panitia terlebih dulu membuat konsep AD/ART. Setelah AD/ART mendapat persetujuan peserta rapat anggota itu, muncul tiga calon Ketua Asosiasi, Marsono, Ngapani dan Suharto.
“Masing-masing calon sebelum dilakukan pemungutan secara tertutup baik menyebutkan nama maupun nomor urut mereka menyampaikan visi dan misi. Sehingga para peserta dapat mengetahui program kerja para calon jika terpilih nanti. Karena kepengurusan itu dari mereka untuk mereka, sedang kami disini sebagai tim pembina hanya memfasilitasi,” kata R. Ardhiany.
Setelah Ketua Asosiasi terpilih, kata tim pembina AP-SPAMS Perdesaan “Tirta Alam Semesta”, R. Ardhiany, S.Sos, MM, tim pembina memfasilitasi membentuk tim formatur, untuk memilih pengurus-pengurus yang memiliki kemampuan.
"Sesuai tata tertib yang disetujui anggota, tim formatur terdiri dari masing-masing seorang wakil tim pembina, konsultan/fasilitator, Ketua Terpilih, serta wakil dari masing-masing are," ujar R.Ardhiany, S.Sos, MM.
Menyinggung keberadaan PAMSIMAS yang ada di Kabupaten Pati, kata Kabid Sumber Alam, dan Teknologi Tepat Guna pada Bapermades Pati, R. Ardhiany, S. Sos, MM, dari 109 desa penerima program PAMSIMAS, 18 desa berkategori rendah karena peralatannya rusak atau keterbatasan sumber mata air, kemudian kategori sedang atau mampu mencukupi dirinya sendiri 35 desa, serta kategori tinggi dalam artian mampu memfasilitasi teknis, administrasi, dan kebutuhan air di desa masing-masing 56 desa.(•)
sumber : pasfmpati.com
photo : bandung.bisnis.com
0 Komentar