Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Desa Ini Bangun Tugu Sebagai Penanda Penghasil Matoa Terbesar


IKON : Seorang warga sedang melewati Tugu Matoa di Desa Pondowan, kemarin.
 

Desa Pondowan memiliki tanah yang subur serta sumber air yang cukup untuk membuat berbagai tanaman buah tumbuh dengan optimal. Salah satu buah yang menjadi ikon andalan di Desa Pondowan adalah matoa. Bahkan kini di jalan masuk desa ini sudah dibuat tugu matoa untuk menyambut pengunjung.

POTENSI Desa Pondowan dalam menghasilkan buah matoa memang patut dibanggakan. Sebab, desa ini merupakan satu-satunya desa di Kecamatan Tayu yang memiliki pohon matoa terbanyak. Karena hampir disetiap rumah warga di desa tersebut menanam pohon matoa.

”Jumlah warga yang memiliki pohon matoa produktif sudah mencapai lebih dari 80 persen. Penyebaran bibitnya sudah merata di desa ini. Bahkan, setiap musim panen pasti desa ini selalu didatangi tengkulak dari luar daerah,” ungkap Sutaji, kasi pemerintahan Desa Pondowan.

Sutaji menambahkan, harga buah matoa dari Desa Pondowan bervariasi. Yakni mulai dari Rp 25 ribu hingga Rp 30 per kilogram. “Kalau membelinya langsung dari pemilik pohon, tentu harganya akan lebih terjangkau,” jelasnya.

Sutaji juga mengatakan, di desanya ada bermacam-macam jenis buah matoa. Semua jenis memiliki rasa yang sangat menggoda. ”Matoa disini ada tiga rasa. Yakni rasa rambutan, rasa durian dan rasa matoa biasa. Para tengkulak bisa memilih jenis matoa sesuai permintaan pasar,” imbuhnya.

Diceritakan, dulu ada seorang warga yang membawa bibit matoa dari Papua. Setelah ditanam di Desa Pondowan, kemudian pohonnya menjadi besar dan berbuah. Kemudian bijinya disemai dan disebarkan ke beberapa warga lainnya. Sehingga, kini jumlahnya semakin banyak.

Ia berharap, kedepannya Desa Pondowan bisa menjadi sentra penghasil matoa terbesar di Kabupaten Pati. “Saya ingin agar pemberdayaan pohon matoa bisa tetap dilestarikan oleh warga. Karena buah matoa sekarang sudah menjadi lambang ikon di desa ini,” pungkasnya. (HP/FN/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar