PATI – Ambrolnya tanggul Sungai Jingrung di perbatasan Desa Jatiroto-Kayen, Pati makin parah. Kerusakan disebabkan banjir yang terjadi beberapa waktu lalu.

Meski demikian, belum ada perbaikkan dari instansi terkait. Lantaran tanggul yang rusak masih dibiarkan begitu saja. Dari pengamatan di lapangan kemarin, tanggul yang ambrol ada tiga titik. Yakni, sebelah utara bagian barat, bagian timur dan sebelah selatan bagian barat. Tingkat kerusakannya bervariasi, sebagian besar material tanggul runtuh hingga ke sungai.

Kambiyo warga Dukuh Pucang, Desa Jatiroto, Kayen mengatakan, tanggul Sungai Jingrung yang ada di perbatasan antara Desa Jatiroto dan Kayen kondisinya memperihatinkan. Sampai sekarang belum ada kabar perbaikan.

”Sebelah utara bagian barat dan timur ambrol sepanjang tiga meter dan tingginya lima meter. Namun yang tanggul bagian selatan ambrol sepanjang sepuluh meter dan tinggi lima meter,” terangnya.

Tanggul ambrol, dikarenakan adanya banjir yang melanda kawasan tersebut pada 2016 lalu. Saat itu banjir juga menggenangi rumah warga di dukuh tersebut. Banjir saat itu setinggi 30 sentimeter.

Ambrolnya tanggul juga disebabkan belum adanya normalisasi pada sungai itu. Sehingga setelah banjir datang, derasnya air menggerus tanggul. ”Mungkin sungai yang ada di sekitar tanggul tersebut kondisinya dangkal. Jadi, pas ada banjir datang, sungai tersebut tidak bisa menampungnya. Akibatnya air sungai merusak bangunan tanggul,” terangnya.

Eko Wahyudi, kepala desa setempat mengatakan, ia belum mengetahui tentang ambrolnya tanggul Sungai Jingrung. Menanggapi kerusakan itu, ia akan segera mengecek kondisi bangunan. ”Kita akan mengecek dan menindaklanjutinya, apa saja langkah-langkah yang diambil juga segera kita kaji,” katanya (HP/FN/MK)