MARGOYOSO – Beras Sejahtera (Rastra) merupakan program dari Kementerian Sosial yang bertujuan untuk memberikan beras bersubsidi kepada masyarakat yang kurang mampu. Namun kenyataan di lapangan, beras ini juga dinikmati oleh kalangan menengah ke atas.

Hal tersebut diungkapkan oleh Mastono, sekretaris Desa Sekarjalak. Menurutnya, selama ini pembagian beras rastra di desanya tidak hanya dinikmati oleh kalangan kurang mampu.

”Orang kaya maupun miskin semuanya dapat jatah, di Desa Sekarjalak ini buktinya seperti itu. Karena kepala desa di sini tidak berani melawan kehendak masyarakat,” ungkapnya kemarin.

Dikatakan, jika beras rastra hanya dibagikan untuk kalangan kurang mampu, nanti akan ada kecemburuan sosial. ”Yang tidak mendapatkannya pasti nanti akan protes. Itu sebabnya kades hanya menurut saja terhadap kehendak masyarakat. Akhirnya kalangan orang kaya yang seharusnya tidak mendapat jatah juga dapat beras rastra,” katanya.

Meski pembagian beras rastra tersebut tidak sesuai dengan aturan, namun Mastono tidak semerta-merta menyalahkan Kades Sekarjalak. ”Saya menyadari, memang keinginan masyarakat seperti itu. Kami sebagai pelayan masyarakat tentunya hanya manut, supaya tidak terjadi gejolak,” ujarnya.

Ditambahkannya, dalam proses pembagian beras rastra terkadang masih ada warga yang belum mendapatkan jatah. Di sini orang kaya sama orang miskin minta beras rastra.

”Padahal jumlah beras rastra juga terbatas. Akibatnya, banyak warga yang tidak kebagian beras rastra. Karena per bulannya kami hanya mendapat jatah 146 karung beras. Sehingga jatah bagi mereka yang seharusnya 15 kilogram per penerima, saat ini hanya dibagi rata 5 kilogram,” paparnya. (HP/HP/MK)