Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Berawal Dari Hobi Mobil Prestige, Teguh Suroso Berhasil Kembangkan HCS


KREATIF : Teguh Suroso menunjukan mesin mobil yang sudah diberi HCS karyanya. 
 

JUWANA  - Kreativitas Teguh Suroso,warga Desa Bajomulyo Kecamatan Juwana patut diacungi jempol. Lewat pengembangan Program Hydrocarbon Crack System (HCS) atau biasa dikenal dengan power suplemen penghemat bahan bakar mesin kendaraan, membuatnya merasakan manisnya hasil yang bisa dipetik saat ini.

Awalnya ia mengetahui HCS dari hobi mobil prestige yang konsumsi bahan bakarnya per 1 liter hanya dapat menempuh jarak 6 km untuk dalam kota dan 8 km luar kota. Kemudian ia berlomba-lomba bersama teman-temannya dan akhirnya ia mendapatkan informasi kalau di Yogyakarta ada yang membuat alat tersebut.

Berbekal pengalaman membantu bengkel Mbah Soho (alm) yang ia dapat sewaktu duduk di bangku SMP, dan didukung pengetahuan kimia sang istri, pria lulusan SMK N 3 Pati Jurusan perhotelan ini kemudian mengerti bahwa uap hydrocarbon bisa diuraikan menjadi hidrogen dengan bantuan pipa katalis yang menggunakan kapasitas suhu tertentu.

Sedangkan gas hidrogen sendiri digunakan di ruang pembakaran sangat bagus. Logikanya, dengan optimalnya kerja mesin, maka secara otomatis konsumsi BBM-nya bisa lebih ditekan. “Ibaratnya ketika jenengan buka gas separo dapat 80 km per jam, tapi dengan dorongan HCS, maka jarak 80 km cukup dengan seperempat tarikan gas,” jelasnya.

Efek pemasangan HCS, pembakaran mesin menjadi optimal, halus, tarikan lebih ringan, BBM lebih irit dan AC lebih dingin. Menurutnya, nilai plus dari pertamax untuk sistem pembakaran memang diakui bagus. Berbeda halnya dengan sistem mesin karburasi (dikabutkan). Pada HCS tidak dikabutkan, tapi diuraikan.

“Kalau lewat karburator atau injeksi dia masih dicampur dengan udara. Kalau di HCS tidak dicampur udara. Justru udara dihilangkan semua dan yang masuk adalah hidrogen murni. Itulah mengapa sistem pembakaran mesin bisa lebih sempurna,” jelasnya.

Dalam satu hari Teguh bisa membuat 16 set, jika fokus. Tapi jika sambil ada kerjaan lain paling hanya 8 set saja. Ia membandrol HCS terapannya dengan harga 175 ribu untuk motor bebek, 200 ribu untuk motor laki, 275 ribu untuk mobil single katalis, 575 ribu untuk mobil double katalis. “Monggo aja dibuktikan, kita nggak jual iklan, tapi bukti. Pesan, pasang, dicoba langsung. Jika tidak terasa efeknya, saya lepas dan transaksi batal. Itu garansinya,” pungkasnya. (HP/HP/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar