Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

24 Penyandang Disabilitas Terima Bantuan Sosial

Pemerintah Kabupaten Pati menyalurkan bantuan sosial kepada 24 penyandang disabilitas, Selasa (3/12). Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Wakil Bupati Pati Saiful Arifin dalam acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang diselenggarakan Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Pati di Aula Hotel Gitrary Perdana Pati.

Saiful Arifin mengatakan, meski nominalnya tak seberapa, bantuan ini merupakan bentuk sumbangsih Pemkab Pati bagi para difabel. "Masing-masing menerima bantuan uang senilai Rp 3 juta," ujarnya.

Ia juga mendorong pihak swasta untuk mengalokasikan CSR-nya bagi penyandang disabilitas yang membutuhkan bantuan.

"Tapi yang lebih penting adalah kita beri teman-teman penyandang disabilitas ini kesempatan. Kita beri ruang gerak. Kita kuatkan, agar mereka bisa berkarya positif. Karya yang mungkin tidak bisa dilakukan yang fisiknya normal," ujar pria yang akrab disapa Safin ini.

Pada kesempatan tersebut, ia juga memotivasi para difabel agar tidak patah semangat dan menjauhi mental minder. Ia menegaskan, Tuhan menciptakan setiap manusia dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

"Karena itu, fokuslah pada kelebihannya. Jangan pada kekurangannya. Mari kita hargai sisi kelebihan teman-teman disabilitas," imbaunya.

Sementara, Kepala Dinsos Pati Subawi menjelaskan, penyaluran bantuan sosial bagi penyandang disabilitas ini merupakan tahap kedua pada 2019.

Pada tahap pertama, telah disalurkan bantuan serupa kepada 115 difabel. Nominalnya pun sama, Rp 3 juta per orang. "Sehingga, sepanjang 2019, total 139 penyandang disabilitas telah menerima bansos. Total nilainya Rp 417 juta," urainya.

Untuk diketahui, pada acara Peringatan Hari Disabilitas Internasional ini, ada pula kegiatan workshop bertajuk "Pemenuhan Hak Disabilitas Tuli dalam Layanan Publik".

Subawi menjelaskan, Workshop ini bertujuan memberi pemahaman bagi instansi publik, terutama petugas pendaftaran atau informasi, agar mengetahui bahasa isyarat. "Dengan harapan dapat memberi pelayanan sesuai yang diharapkan penyandang tuli," ucapnya. (po1/PO/MK)

0 Komentar

    Tambah Komentar